Kamis, 30 Desember 2010

Democracy is yet to Learn



Gue pengen berbagi dengan apa yang gue dapet. Bagi yang udah tahu, jangan sok tahu, banyak omong, dan sok pintar!

Gue butuh orang-orang yang ingin berdiskusi ringan tentang isi film ini. Silahkan lihat, Anda akan tertawa pada awalnya dan merenung setelah film ini selesai.

Selasa, 14 Desember 2010

Kuli--ah

A : Eh elo, ngapain ke kampus? ngambil SP? kan masih ospek

B : Kaga, mau ngeceng anak maba

Mengenalmu

Cukup singkat kau, dia, aku saling mengenal
Berbagi simpan yang seharusnya kita diam
Dan menyulam awal ikatan ketentuan akhir

Menahan ombak yang datang sesaat
Apakah hanya aku?
Sedang kau diam termangu kawan?

Belajar untuk hidup nyata
"Kita hanya pengelana yang tersesat," kau bilang
Tapi aku bingung berkata "tidak padamu"

Kini aku yang datang malam ini
menunggu dirimu tertidur
Perlahan menceritakan hal menarik tentang hidup

Kita berbeda dalam senada
Kecuali putih yang kau anggap cinta

10 Desember 2010

Perkenalan

Kau tahu aku

Bukan Berarti aku ini satu

Aku bisa dua atau tiga atau semauku

Namun kau dan mereka tahu aku ini sayapmu


Jika aku sayap, apa masih bersedia?

Karena aku bebas, merdeka dari belenggu

Maka ku ajak kau untuk bergerak menikmati alam sebelum nanti

Sebelum kau dan aku melupakan hari ini dan semua tatapan kita


Tapi kita masih disini kawanku

Berdiskusi tentang cinta dan masa depan yang terlampau gelap kita ketahui

Hanya berbagi sepi agar merasa ditemani

Bersandar penat seakan kita saling mencintai diam


Berharap?

Bukan! Kau tegas

Kataku,"Tetaplah seperti ini.."


13 Desember 2010

23:03

Jumat, 10 Desember 2010

Sharing Thoughts

Setiap hari bertemu dengan berbagai macam orang dengan kepribadian dan pemikiran yang berbeda satu sama lain. Sampai suatu ketika obrolan tadi pagi yang benar benar menahan nafas gue seutuhnya. Kalau di bilang belum menemukan hidup seutuhnya, itu benar, tapi bagaimana tentang mencintai peranan hidup di tempat yang belum di cintai seutuhnya?

Universitas menjadi salah satu pembentuk bagaimana mahasiswa itu akan berkompeten, berpikir, bebas dan menjalani segala kreasi yang ada di dalam benaknya. Setuju tapi tak benar sepenuhnya, karena setiap universitas memiliki sebuah kelebihan yang didalamnya tidak dimiliki oleh universitas lain.

Pertanyaan pertama, mengapa terjadi ketimpangan persepsi tentang keberhasilan antara satu universitas dengan universitas lainnya?

Kedua, Bagaimana bisa antara ilmu murni dan kependidikan lebih dominan ilmu murni? padahal harusnya bisa saling berkaitan dan melengkapi satu sama lain?

Ketiga, Bagaimana membentuk lingkungan yang bisa mendorong akan hausnya ilmu dan diskusi sedangkan lingkungan mayoritas begitu apatis terhadap kemampuan akademisnya?

Terakhir, Bagaimana menjadi seseorang yang mencintai peran hidupnya disaat alur yang diikuti tak sejalan dengan ekspektasi yang dinamakan cita-cita?

Semua memiliki pemikiran berbeda terhadap pertanyaan tersebut, yang jelas, berbagi kegelisahan yang memenjarakan diri selama lima bulan ini membuat melepaskan segalanya. Lalu berharap setiap jawaban bisa meredam kegelisahan yang berujung tali pada warna masa depan masing masing.

Gue sendiri masih belum menemukan potongan jawaban yang sesuai dengan potongan jiwa gue.


December 10th, 2010

Fri. East Jakarta